Rabu, 13 Maret 2013

Penempatan Villa dan Perubahan Revolusioner Taktik Roura


Jordi Roura membuat perubahan taktik yang revolusioner dengan mengubah posisi David Villa. Barcelona pun kembali superior dengan menyikat AC Milan dengan telak: 4-0.

"Kita harus menemukan keseimbangan di antara intensitas, motivasi dan tekanan, tapi tidak sampai membuat kesalahan yang gegabah. Dua gol bisa datang dengan sangat cepat di pertandingan pertama dan mereka bisa begitu sabar setelah itu. Kita harus tetap tenang dan tidak kehilangan akal dan kendali. Bahkan kita akan membuat perubahan yang revolusioner di taktik," ujar Jordi roura dalam wawancaranya sebelum pertandingan

Pada pertandingan malam tadi, Roura membuktikan ucapannya saat membawa Barcelona melaju ke perempat final Liga Champions, dan mengalahkan Milan yang kebingungan dengan taktiknya sendiri. Berbeda dengan leg pertama di San Siro, para gelandang AC Milan tidak terorganisir dan terlihat seperti tidak tahu cara bermain melawan Barcelona.

Menang 4-0 di Nou Camp dengan agregat 4-2, Barca merevisi rekor mereka sendiri -- 8 kali tak terkalahkan melawan AC Milan di tanah Spanyol -- sekaligus memperpanjang rekor buruk Milan di kompetisi ini. Klub Italia itu tak pernah menang saat kebobolan lebih dahulu di 10 menit awal.

Formasi 3-3-4 vs 4-3-3

Memakai pola 3-3-4, Roura menempatkan Messi pada peran No. 10 dengan David Villa sebagai No 9. Milan menggunakan sistem mereka yang sering digunakan di San Siro. Roura memilih meninggalkan Cesc Fabregas di bangku cadangan, setelah kombinasinya dengan Iniesta di laga pertama tidak efektif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar