Selasa, 02 April 2013

Mark Schwarzer Tetap Tangguh di Usia 40


Tak banyak pesepakbola yang aktif bermain hingga usia 40 tahun. Mark Schwarzer adalah satu dari sedikit pemain tersebut, dan sampai saat ini ia masih jadi pilihan utama di timnya, Fulham.

Brad Friedel boleh saja lebih tua dua tahun dari Schwarzer, tapi ia kini lebih sering menghuni bangku cadangan di skuat Tottenham Hotspur. Hugo Lloris mulai mengurangi frekuensinya bermain di musim ini.

Adapun Schwarzer telah bermain 31 kali sepanjang musim ini, hampir di seluruh pertandingan Liga Inggris dan Piala FA. Dari keempat kiper yang dimiliki Fulham, hanya David Stockdale yang pernah merasakan tampil di lapangan hijau, itupun cuma sebanyak tiga kali.

Dari 31 pertandingan tersebut, ia berhasil melakukan penyelamatan sebanyak 127 kali. Jika dirata-rata, orang Australia itu mampu melakukan 4,09 penyelamatan per game. Catatan ini menunjukkan bahwa Schwarzer sangat aktif membantu pertahanan timnya.

Sebagai perbandingan, rataan penyelamatan Schwarzer ini jauh lebih baik dari kiper-kiper tim tiga besar. David de Gea memiliki rata-rata 3,38 penyelamatan per pertandingan, Joe Hart 2,25, sedangkan Lloris "hanya" 1,7 penyelamatan.



Namun, dari rasio kebobolan Schwarzer punya rataan 1.56 gol per pertandingan, lebih buruk dari ketiga kiper tim di peringkat tiga besar tersebut. De Gea dan Hart masing-masing memiliki rata-rata kebobolan 1,02, sedangkan Lloris cuma 0,92.

Kendati demikian, catatan tersebut tidak melulu jadi tanggung jawab kiper karena dalam sebuah skema pertahanan, seluruh pemain bertahan bahkan seluruh pemain di lapangan berkontribusi. Tim-tim tiga besar dengan materi pemain lebih baik tentu bisa meminimalisir terjadinya percobaan ke gawang mereka daripada skuat Fulham yang lebih "pas-pasan".

Yang membuat Schwarzer patut diberikan kredit tersendiri adalah karena ia mampu menjaga Fulham dari kebobolan lebih banyak lagi.
Jika bukan ia kipernya, bukan tak mungkin Fulham akan berada di posisi yang lebih buruk daripada saat ini, posisi 10 klasemen.

Maka tak mengherankan jika Schwarzer masih dipercaya hingga kini, baik di level klub maupun timnas. Meski relatif kalah ekspos dari Friedel dalam kategori kiper "tua-tua keladi", namun sampai kini Schwarzer membuktikan ia masih punya kemampuan dan mendapatkan kesempatan bermain yang lebih banyak.

Yang terbaru, ia ikut memastikan kemenangan Fulham atas QPR dini hari tadi dengan mematahkan tendangan penalti Loic Remy. Dimitar Berbatov pun memuji penampilan rekan setimnya itu seusai pertandingan.

"Saya pikir Anda harus memberikan (man of the match) kepada Schwarzer, atau saya akan memberikannya kepadanya di ruang ganti, karena ini bukan pertama kali ia menyelamatkan tendangan penalti," kata Berbatov seperti dikutip Sky Sports.

"Dia adalah kiper hebat dan tanpanya saya pikir kami tidak akan memenangkan pertandingan ini."

Pelatih Fulham, Martin Jol juga memberikan komentar. Ia bahkan berencana memperpanjang kontraknya hingga seusai Piala Dunia 2014, ketika Schwarzer akan berusia 42 tahun. Ini berarti, kiper bertinggi 196 cm itu berpeluang mengikuti jejak Brad Friedel, atau bahkan menembus rekor pemain tertua Liga Inggris, John Burridge, yakni 43 tahun 162 hari.

"Dia bisa terus bermain hingga satu atau dua tahun ke depan, tapi itu tidak akan sama dengan ketika dia berusia 22 dan punya 10 tahun lagi," cetus Jol kepada Guardian.

"Tapi sampai seberapa tuakah seorang kiper? Jika Anda mencari bukti seorang kiper berusia 44-45 tahun, saya tidak bisa menemukannya. Maka 40 tahun itu sudah cukup luar biasa.

"Mereka (Australia) akan berangkat ke Piala Dunia dan dia ingin berada di sana. Dia akan berumur 42 tahun dan kemudian dia akan kembali kepada kami. Saya harap begitu," demikian Jol.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar