Opini itu dilontarkan Cesar Sanchez, yang kebetulan pernah bermain untuk Madrid meski justru merasakan tekanan dari semangat 'Si Putih' dalam mengejar ketinggalan ketika dirinya berseragam Zaragoza pada semifinal Copa del Rey 2006.
Dalam pertemuan dengan Madrid ketika itu, Zaragoza melawat ke Santiago Bernabeu dengan keunggulan telak 6-1 dalam partai leg I di La Romareda, yang mana membuat Madrid memerlukan kemenangan minimal 5-0 untuk bisa lolos ke final.
Cesar mengenang, Madrid saat itu memperlihatkan semangat dahsyat dalam usaha membalikkan keadaan dan membuat Zaragoza dalam tekanan luar biasa, kendati pada akhirnya 'El Real' gagal memenuhi misinya karena "cuma" menang 4-0.
"Menjalani laga itu dengan keunggulan 6-1 di leg pertama, saya dapat katakan kepada Anda apa artinya penderitaan, karena saya pernah mengalaminya," tutur Cesar kepada Marca.
"Saya ingat melirik papan skor dan kami tertinggal 0-3 di menit ke-11. Mereka mengenai tiang gawang, bikin peluang... Itu luar biasa. Saya ingat melihat ke arah Milito dan kami sama-sama tidak bisa memercayainya," kenang mantan kiper berusia 41 tahun itu.
Berdasarkan pengalaman pribadinya itulah kini Cesar meyakini bahwa Madrid masih sangat mungkin mengejar ketinggalan 1-4 atas Dortmund di laga leg II semifinal Liga Champions di Bernabeu, Rabu (1/5/2013) dinihari WIB, lalu lolos ke final.
"Ya, saya percaya bahwa satu gol setiap 30 menit di Bernabeu memungkinkan melawan tim manapun. Bukan cuma mungkin, saya bahkan yakin mengingat betapa termotivasi dan bersemangatnya para pemain Madrid, hal itu sangat bisa terjadi," lugasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar